Satu lagi cerita atau lebih tepatnya
sebuah dongeng tentang pelajaran budi pekerti, kali ini mengenai
menepati janji. Langsung saja kita simak ceritanya, semoga ada pelajaran
baru yang dapat kita petik dari kisah sederhana ini.
Suatu ketika di hutan terlihat
seekor induk rusa bersama kedua anaknya yang sudah mulai belajar
berjalan. Pada pagi buta ketika kedua anaknya masih tidur, induk rusa
keluar pergi mencari makanan, dia bermaksud setelah pulang dari mencari
makanan akan mengajar anak-anaknya mencari makan serta menjaga diri
menghindari dari bahaya.
Setelah mendapat makanan rumput
hijau yang segar, saat perjalanan pulang dia terjebak dalam perangkap
yang dibuat oleh pemburu. Induk rusa itu sambil menangis memikirkan
kedua anaknya.
Pemburu akhirnya tiba, induk
rusa berlutut memohon kepada pemburu membiarkannya pulang ke rumah
memberi makan serta mengajari anaknya mencari makan, dia berjanji
keesokkan harinya akan kembali ke sini menyerahkan diri.
Pemburu melihat rusa ini dapat
berbicara, di dalam hatinya sangat terkejut dan gembira, dia memutuskan
akan mempersembahkan rusa ajaib ini kepada raja, supaya dia menjadi
terkenal dan mendapat hadiah dari raja. Tetapi setelah berpikir sejenak,
dia berubah pikiran, melepaskan induk rusa pulang.
Induk rusa bergegas berlari
pulang, suasana hatinya sangat sedih memikirkan kedua anaknya, setelah
sampai dirumah dia berkata kepada kedua anaknya, “Anak ku, mama akan
menceritakan sebuah kebenaran dan ketidakkekalan di dunia ini kepada
kalian, jika kalian sudah memahami kebenaran ini, maka kelak jika kalian
menghadapi masalah apa pun.”
“Kalian nantinya tidak akan
terlalu sedih lagi. Kalian harus ingat hidup ini sangat singkat,
segalanya akan berubah tidak pernah abadi, nilai dari keluarga, kasih
sayang semuanya tidak abadi….,” ujar induk rusa itu.
Anak-anaknya sambil menangis
bertanya, “Lalu kenapa mama masih harus menepati janji kepada orang
jahat tersebut?." Induk rusa berkata, “Tanpa Iman, dunia akan hancur,
tidak ada kejujuran dunia akan runtuh, demi kelangsungan dan harapan
dunia, saya rela berkorban, daripada menipu orang lain. Mama rela mati
demi integritas, dari pada menipu untuk hidup.”
Setelah selesai berkata sambil
menahan tangisannya induk rusa berlari keluar, anak-anak rusa mengejar
dengan sekuat tenaga. Pemburu melihat induk rusa memenuhi janjinya
datang kembali, menjadi sangat terharu dengan tangan merangkap di depan
dada dan berlutut dia berkata kepada induk rusa, “Engkau bukan seekor
rusa biasa, engkau pasti jelmaan dari Budha.”
“Welas asihmu membuat orang
sangat terharu, kejujuran dan imanmu membuat saya sangat malu. Silahkan
engkau kembali, saya tidak akan menyakiti Anda lagi, bahkan mulai saat
ini saya tidak akan menyakiti seekor binatang pun,” kata si pemburu itu.
Dari cerita di atas dapat
dipetik pelajaran bahwa sifat kasih sayang dan kejujuran dari induk rusa
ini akhirnya membangkitkan niat baik serta membangkitkan watak dasar
dan sisi baik dari pemburu tersebut.
Sumber : Erabaru